Rabu, 04 Juli 2012

Viral Marketing dan Perbedaannya dengan MLM


Sebenarnya apa sih viral itu? Viral lebih dikenal sebagai metode penyebaran pesan dengan menggunakan teknologi, baik itu internet maupun mobile. Viral erat kaitannya dengan konten. Seseorang menerima e-mail atau pesan SMS dari kenalan atau dari suatu institusi. Ia merasa kalau konten dari e-mail atau SMS itu bisa bermanfaat pula untuk rekan-rekannya, maka ia lalu mengirimkan konten serupa itu ke e-mail atau SMS temannya. Bisa saja ia mengirim ke satu orang teman. Bisa pula ia mengirim ke puluhan temannya. Proses penyebaran konten inilah yang dikenal dengan sebutan viral.

Kalau dianalogikan di dunia nyata, viral mirip dengan word of mouth. Misalnya kita membeli suatu barang dan kita sangat puas terhadap barang tersebut maka biasanya kita akan menceritakannya kepada orang lain kemudian orang yang kita ceritakan tersebut penasaran ingin mencobanya. Saat orang tersebut merasakan puas seperti kita maka kemungkinana dia akan mereferensikannnya kepada temannya atau orang lain. Mirip gosip, info tersbut kemungkina akan menyebar kemana-mana dari mulut kemulut-orang Jawa bilang Gethok tular-. Seperti itulahviral, hanya saja bedanya, konteks viral menggunakan fasilitas teknologi.

Memasarkan produk dengan viral marketing

Oleh : Setio Budi Cahyono*
Viral Merketing sebenarnya menyerupai Multi Level Marketing yang merupakan perkembangan dari direct selling. Konsep Viral Marketing dijalankan dengan memberikan imbalan kepada konsumen, bila ia merekomendasikan kepuasan produk kepada konsumen berikutnya, tanpa ada kewajiban melakukan penjualan produk, tanpa ada kewajiban membina jaringan organisasi pemasaran.
Kini diIndonesia telah hadir BearBookStore perusahaan yang memasarkan produk berupa buku – buku, majalah dan pulsa handpone( tidak kurang dari 15 penerbit dan majalah ternama dan 2 operator GSM yang menitipkan produknya disini). Dan tidak menutup kemungkinan produk dalam kategori yang lain segera menyusul. Menutut pihak pengelola tidak kurang dari 50 konsumen rata-rata perhari mendaftarkan diri.
Kalau kita coba menghitung 50 pendaftar perhari kali 30 hari maka sudah 1500 pendaftar perbulan. Satu tahun berarti ada 18.000 konsumen sekaligus tenagamarketing. Ia senantiasa mempromosikan produk kita dan juga menggunakan produk yang kita miliki.
Sejauh pengamanat saya kelebihan yang ia miliki diantaranya adalah produk yang dijual sama dengan dipasaran, harga yang tetapkan juga harga resmi yang dikeluarkan relasinya, gratis pendaftaran, konsumen mendapatkan imbalan sampai urut ajak kedalaman 10), proses pendaftaran yang mudah, sistem bonus yang tidak berbelit-belit, gratis ongkos kirim 131 kota diindonesia, rencananya awal maret 2004 ia juga akan membuat terobosan baru yaitu dengan memberikan disc. 10% dari harga resmi masih ditambah bonus jaringansesuai ketentuan selama ini, dll. (pada awalnya perusahaan ini hanya didukung sekitar 3 penerbit buku).
Viral Marketing digunakan untuk memberikan kesempatan kepada konsumen guna mendapatkan rupiah. Karena saat ini sebagian besar yang menikmati rupiah dari iklan hanya Media cetak dan elektronik. Konsumen hanya ikut menikmati hasil dari iklan/promosi kalau produsen mengadakan undian dan inipun hanya beberapa orang saja yang memenangkan.
Peluang menggunakan Konsep Viral Marketing saat ini sangat bagus, karena Mengenai kualitas produk kebanyakan konsumen sudah menganggap semua berkualitas, bonus atau undian inilah yang sekarang menjadi daya tarik konsumen untuk pertimbangan membeli atau tidaknya suatu produk. Semakin besar peluang konsumen mendapatkan bonus maka antusias konsumen untuk menggunakan atau membeli produk tersebut juga semakin besar.
Bila saat ini anda memiliki produk pertimbangkanlah untuk memasarkannya juga lewat konsep viral marketing atau menitipkan produk anda keperusahaan yang telah menggunakan konsep Viral Marketing.
Bila anda saat ini seorang konsumen, kini saatnya menjadi konsumen yang mendapatkan bonus dengan mengalihkan belanja kebutuhan kita pada perusahaan yang menerapkan Viral Marketing.
Bila masih ingin mengetahui lebih lanjut apa itu viral marketing silahkan baca buku Kunci Emas rahasia membangun Kekayaan dan Kesejerteraan Karangan L.Y. Wiranaga, penerbit Gramedia atau Download filenya di http://www.kunciemas.com .

Perbedaan MLM dan Viral Marketing
Berdasarkan pendapat para ahli di masa yang akan datang ada satu macam bisnis yang akan berkembang dengan pesat di Indonesia yaitu bisnis jaringan. Bisnis ini memiliki keunggulan modal yang murah/relatif terjangkau oleh semua kalangan, tidak memerlukan lokasi tertentu sebagai tempat usaha, tidak memerlukan gudang sebagai stok barang, tidak perlu karyawan, tidak memerlukan ketrampilan khusus dan mudah dijalankan oleh semua orang asal memiliki komitmen untuk sukses.
Bisnis jaringan yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah Multi Level Marketing (MLM) namun sayangnya, bisnis ini saat ini mulai tercemar karena banyak oknum yang menyalah gunakan system guna mempercepat jenjang karier mereka digunakan cara instant sehingga berkembang menjadi money game.
Seiring dengan perkembangan teknologi internet berkembang pula bisnis jaringan yang dikenal sebagai Viral Marketing, lantas apa perbedaan antara Viral Marketing dengan MLM? Ada beberapa hal yang membedakan Viral Marketing dan MLM antara lain:
MLM = Produk tertentu tidak dijual dipasar bebas/monopoli
V M = Produk tersedia dipasar bebas dan sudah dikenal konsumen
MLM = Harga produk umumnya di mahalkan/manipulsasi harga karena tidak ada dipasaran
V M = Harga produk wajar dan kompetitif karena produk bisa dibeli dipasaran
MLM = Harus bertatap muka lsng dng calon anggota untuk menyakinkan agar mau membeli produknnya dan menjalankan bisnisnya
V M = Tidak harus bertatap muka bisa lewat internet/telp/sms/koran dll. krn mrk sdh mengetahui dan memakai produknya
MLM = Harus menjelaskan kehebatan produk yg ditawarkan krn hrg produk mahal hrs menunjukkan khasiat/kualitas shgga orng mau membelinya
V M = Tidak perlu presentasi produk, krn pemilik merk sdh beriklan diberbagai media masa memperkenalkan manfaat/kualitas produknya
MLM = Mengajak menjadi anggota sulit krn ada tahapan mayakinkan atas manfaat, kualitas dan khasiat produk yg dijual
V M = Mengajak menjadi anggota mudah krn mereka memang sdh memakai produknya, hanya cara dan tempat membelinya saja yg ditawarkan
MLM = Anggota harus presentasi produk untuk menjelaskan kehebatan produknya meskipun kadang manipulatif
V M = Hanya mengajak merubah kebiasaan pembelian produk dari toko konvensional ke toko maya dan menyampaikan benefitnya/bonusnya jika mau berpindah dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru
MLM = Wajib meghadiri seminar/pertemuan yg dilakukan secara rutin untuk memotivasi para anggota yg kesulitan menjual produk karena harganya mahal
V M = Tidak wajib menghadiri pertemuan/seminar, yg penting rajin memperkenalkan dan mereferensikan teman bergabung menjadi anggota viral marketing
MLM = Umumnya investasi awal sangat besar krn untuk membeli paket produknya dng alasan agar bisa meyakinkan orang lain maka anggota harus merasakan dulu produknya
V M = Investasi awal relative kecil dan tidak ada target nilai pembelian karena anggota pada dasarnya sudah menjadi konsumen produknya
MLM = Besarnya bonus sesuai omzet penjualan group jaringan (unlimited level)
V M = Bonus dibayarkan pertransaksi secara berjenjang sampai level tertentu
MLM = Selain harus membeli starterkit, anggota juga wajib membayar iuran setiap tahun agar keanggotaanya tidak hangus
V M = Hanya membayar biaya registrasi sekali, tidak ada iuran tahunan
Demikian antara lain perbedaan MLM >< VM
sumber : “Kiat Sukses Bisnis VM” karangan Bp. Ir. Moh. Ali Ridlo, SE. MBA
Sumber: http://cyberbisnis.wordpress.com/



Silakan tinggalkan pesan, komentar, keluhan dan saran demi kemajuan isi blog: Form Komentar Munculan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.